Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII
Ibadat harian yang didoakan terus menerus dalam kalangan yang luas, dan
juga pemanfaatan sakramentali-sakramentali dan acara-acara devosional
yang laku di kalangan umat, sangat menunjang, memupuk dan memperdalam
pengertian batin terhadap partisipasi liturgis itu, Acara-acara
devosional yang lazim dijalankan oleh umat itu, "memang bukannya liutrgi
dalam arti yang sebenarnya, namun pada caranya sendiri penting dan
luhur", Acara-acara itu harus ditinjau dari segi kaitannya dengan
liturgi, terutama bila telah dipuji dan dianjurkan oleh pimpinan Gereja
sendiri, seperti khususnya dengan Rosario St. Perawan Maria.
Selanjutnya, mengingat ketekunan dalam menjalankan devosi-devosi ini
mengantar umat kristiani baik akan menerima sakramen-sakramen -
teristimewa Ekaristi - maupun "akan permenu-ngan tentang misteri-misteri
Penebusan kita dan akan meneladan para kudus di surga, maka
devosi-devosi ini sungguh mempunyai dampak positif untuk partisipasi
kita dalam ibadat liturgis." (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI
tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan
dengan Ekaristi Mahakudus, 41)
Antifon Pembuka (Sir 36:17)
Semoga semua penghuni bumi mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal
Doa Pagi
Allah Bapa surgawi, kami bersyukur karena hidup kami telah ditebus
dengan wafat Putra-Mu di salib. Semoga karena kebaikan dan cinta-Mu kami
berani memberi dan berkorban bagi sesama dengan tulus. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan
curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau
membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui,
sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya
Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada
mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut
menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak
sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat
istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang
perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian
tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan
penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah
ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran
segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai
dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini
mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya
rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan
kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk
mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur
kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian
bagi-Mu turun temurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:32-45)
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke
Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan
orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali
lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan
kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata,
“Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan
kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia
hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan
dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan
Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru,
kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus,
“Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab,
“Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di
sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata
kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah
kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan
yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu
berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus
Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi
hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.”
Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus
dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu,
bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah
rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan
kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara
kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia
menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di
antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak
Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Di dunia ini banyak orang berlomba untuk mencari kedudukan, kekuasaan
dan popularitas. Bahkan beberapa orang sangat senang bila dihormati dan
menduduki jabatan yang tinggi. Beberapa orang setelah menjadi pejabat
kemudian memaksa semua bawahan untuk menghormatinya. Jika tidak
dihormati, ia menjadi berang.
Semangat itu berbeda dengan apa yang diungkapkan dan dilakukan oleh
Yesus. Dalam Injil kita melihat Yakobus dan Yohanes meminta duduk di
kiri dan kanan Yesus bila nanti Yesus mulia. Mendengar itu para murid
lain menjadi marah. Rasanya mereka tidak rela bahwa Yohanes dan Yakobus
menduduki tempat dekat dengan Yesus karena mereka sudah lebih lama ikut
Yesus. Mereka ternyata juga berpikir secara duniawi, kedudukan,
kehormatan, dan kekuasaan. Bagi Yesus, kekuasaan dan kedudukan adalah
pengabdian. Maka kalau ingin menjadi besar haruslah melayani sesamanya,
bukan menguasai sesamanya. Yesus membalik nilai yang biasa dicari di
dunia dengan nilai ilahi. Tuhan Yesus sendiri datang untuk melayani dan
memberikan nyawa-Nya bagi penebusan banyak orang.
Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita lebih suka dilayani atau
melayani? Apakah dengan kedudukan dan jabatan kita semakin rela melayani
sesama? (PS/Inspirasi Batin 2015)
Antifon Komuni (lih. Mzm 79:13)
Kami umat-Mu, kawanan domba gembalaan-Mu, hendak bersyukur kepada-Mu
untuk selama-lamanya dan mewartakan pujian-Mu turun-menurun.