Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
"Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Kamis, 11 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
1Kor. 8:1b-7,11-13; Mzm. 139:1-3,13-14ab,23-24; Luk. 6:27-38.
"Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Kita
semua pasti dan selalu mengalami kemurahan hati Allah. Mari hening
sejenak, menyadari kemurahan hati Allah pada kita. Kita diberi hidup,
tempat tinggal, keluarga, matahari, udara, hujan, dll, dll. Tidak kalah
pentingnya pula, kita diberi pengampunan serta jaminan keselamatan.
Maka, kita pun diharapkan untuk menjadi murah hati seperti Allah. Atau
lebih tepatnya, kita diharapkan menghadirkan dan menyalurkan kemurahan
hati Allah kepada siapa pun. Tidak hanya kepada sesama, tetapi juga
kepada mereka yang membenci, memusuhi dan pernah menyakiti kita. Kita
diajak untuk mengasihi mereka dan tetap berbuat baik pada mereka, tidak menaruh benci dan dendam tetapi justru mendoakan
dan memohonkan berkat. Pasti, semua ini tidak mudah kita lakukan.
Sebab, ketika kita dimusuhi dan disakiti, kita mengalami luka. Dan untuk
menyembuhkan luka, selalu butuh waktu untuk berproses. Dalam proses
tersebut, mau tidak mau harus ada pengampunan. Bagi saya, pengampunan
merupakan pemberian (forGIVEness) dan kemurahan hati yang paling
berharga dibanding pemberian-pemberian yang lain. Dengan mengampuni,
kita memberikan rasa damai, baik dalam hati kita sendiri maupun orang
lain yang kita ampuni. Dengan pengampunan, kita tetap dapat mengasihi,
berbuat baik dan mendoakan secara tulus. Dan dengan dengan mengampuni
pula, kita pun diampuni (Luk 6:37).
Doa:
Tuhan, anugerahilah kami Roh-Mu agar kami memiliki cinta yang
mengalahkan kebencian, ampun yang menaklukkan balas dendam dan kasih
yang mengenyahkan perselisihan. Amin. -agawpr-
Kamis, 11 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIII
Kamis, 11 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
“Para kudus selalu menjadi sumber dan akar pembaruan dalam masa-masa paling sulit di dalam sejarah Gereja.” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (1Kor 8:6)
Bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus. Segala sesuatu diciptakan dengan pengantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia.
Tobat 3 (bds. Luk 6:27-38)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah utusan Bapa di dunia yang mewartakan hukum cinta kasih bagi umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
Hari Biasa Pekan XXIII
“Para kudus selalu menjadi sumber dan akar pembaruan dalam masa-masa paling sulit di dalam sejarah Gereja.” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (1Kor 8:6)
Bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus. Segala sesuatu diciptakan dengan pengantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia.
Tobat 3 (bds. Luk 6:27-38)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah utusan Bapa di dunia yang mewartakan hukum cinta kasih bagi umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Putra Bapa yang menghambakan diri demi cinta kasih dan menyelamatkan umat manusia. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah utusan Bapa di dunia yang menampakkan bukti nyata cinta kasih Allah kepada manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menghendaki agar kami saling mengasihi, sebagaimana Engkau sendiri telah mengasihi kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu yang rela mengorbankan Diri-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Menguasai berbagai pengetahuan tentang Allah juga belumlah sampai kepada Allah, perlu diwujudkan pula dalam tindakan mencintai Allah. Pengetahuan memang penting, namun akan menjadi lebih berdayaguna ketika disertai dengan tindakan kasih yang nyata.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 8:1b-7.11-13)
"Bila engkau melukai hati mereka yang lemah, engkau berdosa terhadap Kristus."
Saudara-saudara, pengetahuan menjadikan orang sombong, tetapi kasih itu membangun. Orang yang menyangka diri mempunyai pengetahuan sebenarnya belum mencapai pengetahuan yang harus dicapainya. Tetapi orang yang mengasihi Allah, dikenal oleh Allah. Tentang makan daging persembahan berhala kita tahu bahwa tidak ada berhala di dunia ini, dan tidak ada Allah lain, selain Allah yang esa. Sebab sungguhpun ada apa yang disebut allah, baik di surga maupun di bumi dan memang benar ada banyak allah dan banyak tuhan yang demikian, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, asal segala sesuatu. Bagi Dialah kita hidup. Dan bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus; segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia. Tetapi tidak semua orang mempunyai pengetahuan ini. Ada orang yang karena masih terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Karena hati nurani mereka lemah, maka hati nuraninya ternoda. Dengan demikian, “pengetahuan” menyebabkan kebinasaan saudaramu yang masih lemah. Padahal Kristus juga wafat untuk dia. Maka engkau berdosa terhadap saudara-saudaramu, karena engkau melukai suara hati mereka yang masih lemah. Dan dengan demikian engkau sebenarnya berdosa terhadap Kristus sendiri. Oleh karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, untuk selama-lamanya aku takkan mau makan daging lagi, jangan sampai aku menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.
Tindakan kasih yang luhur bukan sekadar membalas tindakan kasih sebanding dengan yang telah diterima. Kasih itu tidak membalas kejahatan dan tidak diukur dari sama tidaknya dengan kasih yang telah diterima. Kasih itu mengandaikan ketulusan, kemurahan hati dan kemauan dalam pengungkapannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:27-38)
"Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya."
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kalian kehendaki orang berbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. Kalau kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. [Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.] Lagipula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya. Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah yang maha tinggi. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kasih sejati kepada mereka yang membenci kita adalah pengampunan. Kasih yang demikian ini telah ditunjukkan Tuhan sendiri. Di salib Tuhan mengampuni orang-orang yang telah menyiksa dan membunuh-Nya. Kita semua tentu bangga disebut murid-murid Tuhan, tetapi apakah kita mampu mengasihi dan mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita?
Doa Malam
Terima kasih ya Yesus, atas sabda-Mu hari ini. Engkau mengajak aku untuk terus menerus membarui diri. Engkau juga mengajar aku untuk bersikap rendah hati kepada sesama. Berkatilah usahaku untuk bersikap penuh kasih, terutama kepada mereka yang menyakiti hatiku. Amin.
RUAH
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah."
Rabu, 10 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
1Kor. 7:25-31; Mzm. 45:11-12,14-15,16-17; Luk. 6:20-26.
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah."
"Apakah
untuk menjadi empunya Kerajaan Allah, kita harus menjadi miskin?"
Jawaban saya: "Iya". Logikanya sederhana. Orang miskin itu kan orang
yang tidak punya apa-apa atau punya tetapi sangat minim bahkan
berkekurangan. Maka memang benar: untuk menjadi empunya Kerajaan Allah,
kita harus menempatkan diri sebagai orang yang tidak punya apa-apa.
Semua yang ada pada kita, bukanlah milik kita tetapi anugerah atau
titipan dari Tuhan. Ingat perumpamaan tentang talenta. Kalaupun pada
kita ada banyak harta, namun semua itu hanya selagi kita masih hidup.
Padahal, hidup kita adalah milik Tuhan. Kalau sewaktu-waktu Dia
mengambilnya, kita harus menyerahkannya. Dan, pada waktu kita
mengembalikan hidup kita kepada Tuhan, otomatis semua yang ada pada kita
di dunia ini, harus kita tinggalkan. Karena memang bukan milik kita.
Berapa pun dan sebesar apa pun rumah kita, toh akhirnya kita hanya butuh
ukuran 2x1 m, bahkan kurang. Berapa pun dan sebagus apa pun mobil kita,
mobil yang terakhir kita tumpangi adalah ambulance. Setinggi apa pun
gelar kita, toh akhirnya juga menjadi Alm. Namun, kita tidak perlu
kuatir dengan kemiskinan kita karena Tuhan maha kaya. Kalau selama
hidup, banyak hal kita bagikan kepada sesama dan ketika mati semuanya
kita tinggalkan, Tuhan telah menyediakan hidup baru dan tempat tinggal
baru, yakni dalam Kerajaan-Nya.
Doa:
Tuhan, semoga kami menyadari bahwa semua yang ada pada kami adalah
milik-Mu sehingga kami menggunakannya tidak hanya demi kepentingan kami
sendiri tetapi lebih-lebih demi kemuliaan nama-Mu dan kesejehteraan
sesama. Amin. -agawpr
Kitab kumpulan Kitab (Bagian 1)
Mari perhatikan Alkitab lebih rinci. Jika berkenan, mari sekarang ambillah Alkitabmu dan amat-amatilah sejenak. Apa terlihat? Ya, kertas yang dijilid dengan tulisan cetak. Apa lagi? Aneka macam kitab. Ada Perjanjian Lama (PL) di bagian depan, Perjanjian Baru (PB) di belakang. Juga ada Deuterokanonika (DK) di bagian tengah (khusus Alkitab terbitan LAI-LBI). Ternyata ada banyak kitab di dalam tiap-tiap bagian tersebut.
Betul, Alkitab adalah “kitab kumpulan kitab”. Maksudnya, ada banyak kitab yang “dijadikan satu” di dalam Alkitab. Secara sekilas, Alkitab adalah SATU BUKU. Namun, sesungguhnya Alkitab adalah BANYAK BUKU yang disatukan. Karena itu, Alkitab dapatlah disebut “perpustakaan kecil”. PB saja memuat 27 kitab (buku). Apa saja nama buku dalam PB? Silakan cermati dalam Alkitabmu. Selanjutnya, lihatlah PL yang memuat 39 buku. Lalu, bukalah DK yang mengandung 7 buku.
(Catatan: DK adalah kelompok kitab yang termasuk PL. Jadi, DK bukan kumpulan kitab tersendiri. DK adalah kumpulan kitab yang dulu “dibuang” oleh Martin Luther, seorang imam Katolik yang membelot lalu mendirikan umat sempalan yang sekarang dikenal dengan nama Protestan. Maka, orang Protestan tidak punya DK. Kapan-kapan saya jelaskan mengapa DK ada dalam Alkitab Katolik tapi tidak ada di Alkitab Protestan.)
Kisah Jadi Kitab
Sudah jelas bukan, Alkitab memuat banyak kitab. Banyak kitab, maka banyak pula penulisnya. Bahkan, satu kitab saja bisa ditulis oleh lebih dari satu orang. Contohnya berikut ini. Dulu kala, banyak orang menganggap bahwa Pentateukh (penta ‘lima’ + teukh ‘gulungan’; artinya lima gulungan, yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan) ditulis oleh Musa. Oh ya, Pentateukh itu nama lain untuk Taurat yang sering disebut Kelima Kitab Musa. Ada kejanggalan jika kelima-limanya ditulis oleh Musa. Lihatlah Ulangan 34:5-12. Tertulis di sana kisah tentang KEMATIAN MUSA. Nah! Mana mungkin Musa menulis cerita tentang kematiannya sendiri dan beberapa hal setelah kematiannya? Pastilah bagian itu ditulis orang lain, bukan Musa.
Makin hari makin banyak pakar Alkitab tahu bahwa hampir seluruh Pentateukh tidak ditulis oleh Musa. Ada orang lain, ratusan tahun sesudah zaman Musa, yang menuliskan kisah-kisah yang tercantum dalam Taurat itu. Bagaimana ceritanya kok bisa begitu? Nah, berikut ini penjelasan singkat untuk memahami bagaimana PL dan Alkitab pada umumnya terbentuk hingga seperti sekarang.
Dulu kala, ribuan tahun sebelum Tuhan Yesus, sudah ada orang yang beriman kepada Tuhan Allah, yaitu leluhur orang Yahudi. Mereka mengalami hubungan dengan Allah. Orang-orang beriman itu tidak punya kitab satu pun. Mengapa? Sulit sekali menulis zaman itu, mahal pula. Bagaimana iman mereka dipelihara dari generasi ke generasi? Melalui kisah. Jadi, kisah-kisah tentang Allah dan hubungan-Nya dengan manusia beriman itu diceritakan turun-temurun secara lisan. Inilah yang disebut “tradisi lisan”. Kisah-kisah itu diceritakan berabad-abad lamanya dalam pertemuan bersama, dalam ibadat, dalam kumpul keluarga.
Ada contoh dalam Alkitab mengenai cara kisah diturun-temurunkan. Lihatlah Keluaran 12:26-27. Di sana tersurat: kalau ada anak bertanya, orangtua wajib bercerita. Tidak ditanya pun, orangtua akan bercerita tentang kisah-kisah nenek moyang yang telah beriman kepada Tuhan. -- bersambung -- ....
R.D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Imam Gereja Katolik Ritus Latin
untuk Keuskupan Bandung
Rabu, 10 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIII
Rabu, 10 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
“Tanpa Ekaristi Kudus tidak ada kebahagiaan di dunia ini; tidak ada yang menopang hidup. Ketika kita menerima Komuni Kudus, kita menerima kegembiraan dan kebahagiaan kita. Allah yang baik, berkenan memberikan diri-Nya sendiri bagi kita dalam Sakramen Cinta kasih-Nya. Ia memberikan kepada kita kerinduan yang hebat dan besar dan hanya Dia sendiri dapat memuaskannya. Di hadapan Sakramen yang indah ini, kita laksana seorang yang hampir mati kehausan dan tiba di tepi sungai – dia hanya perlu menundukkan kepalanya saja; seperti seorang yang tetap miskin dekat dengan harta karun yang besar – dia hanya perlu mengulurkan tangannya saja. Dia yang menerima Komuni kehilangan dirinya di dalam Allah, seperti setitik air di dalam lautan. Mereka tidak dapat dipisahkan lagi.” — St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.
Tobat 3 (Bds. Luk 6:20-26)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah nabi agung yang mewartakan dan melaksanakan penyelamatan umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah nabi agung yang demi cinta kasih mengorbankan hidup, namun bangkit jaya mengalahkan maut dan dosa. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah nabi agung yang membawa pandangan hidup baru yang membahagiakan. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Siapa yang tidak ingin berbahagia dalam hidup ini? Setiap orang ingin memiliki kebahagiaan. Ada orang yang mengejar kebahagiaan dengan menumpuk harta, yang lain dengan mengejar kenikmatan dunia, yang lain lagi inginkan kedudukan dan kuasa. Yesus memiliki kriteria tersendiri mengenai siapa yang berbahagia dan siapa yang celaka. Bacaan-bacaan Kitab Suci yang dibacakan pada misa hari ini hendak berbicara kepada orang yang miskin, yakni orang yang kekurangan material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup, paling-paling pas-pasan saja. Tetapi Injil juga berbicara kepada orang berkepunyaan, orang yang berkelebihan, orang yang tak merasakan kekurangan. Kepada yang miskin dikatakan bahwa mereka tak dilupakan Kerajaan Allah, mereka itu malah boleh merasa empunya Kerajaan Allah. Kepada orang kaya tidak dikatakan kalian tak memiliki Kerajaan Allah. Namun kehidupan mereka itu kiranya tak ada artinya ("celakalah....") bila mereka sudah puas dan merasa aman dengan kelimpahan mereka.
Ukuran yang dipakai Yesus berbeda dengan ukuran kebahagiaan yang dikejar kebanyakan orang. Kalau Yesus berkata “Berbahagialah yang miskin” itu tidak berarti murid-murid-Nya harus jadi gelandangan, pengemis, dan menjual semua hartanya. Tetapi berarti bahwa Yesus berpihak kepada orang miskin. Sebagai orang yang berkecukupan, berkedudukan tinggi, kita diharapkan untuk mau berbagi dan solider dengan mereka yang miskin, lemah dan berdosa, sertaan mau berbagi untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan kasih dari kita. Rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus menasehati jemaat di Korintus untuk lebih fokus kepada kedatangan Tuhan, sekaligus juga mengingatkan kita semua bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini sungguh bersifat sementara, maka ia mengingatkan “orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu”.
Dalam hidup ini banyak orang tergiur oleh penghasilan yang besar tanpa memikirkan akibat-akibatnya. Kisah tadi merupakan salah satu contoh bahwa orang yang rakus sering ingin mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Ia tidak peduli akan begitu banyak kekayaan yang sudah dimilikinya. Ia ingin mengumpulkan lagi dan lagi. Akibatnya, ia kehilangan apa yang dimilikinya. Banyak orang tidak puas akan apa yang sudah dimilikinya. Sebagai orang beriman kita mesti selalu sadar bahwa pengembaraan di dunia ini akan berakhir. Hidup di dunia ini tidak ada yang abadi. Harta kekayaan akan lenyap, karena tidak bersifat kekal. Harta kekayaan tidak menjamin keselamatan jiwa-jiwa. Harta kekayaan hanyalah sarana bagi manusia untuk hidup lebih baik di bumi ini. Dengan demikian, manusia memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal baik bagi sesama. Marilah kita sadari bahwa kita hanyalah pengembara di dunia ini. Dengan demikian, kita mampu mengorbankan hidup bagi sesama yang membutuhkan.
Hari Biasa Pekan XXIII
“Tanpa Ekaristi Kudus tidak ada kebahagiaan di dunia ini; tidak ada yang menopang hidup. Ketika kita menerima Komuni Kudus, kita menerima kegembiraan dan kebahagiaan kita. Allah yang baik, berkenan memberikan diri-Nya sendiri bagi kita dalam Sakramen Cinta kasih-Nya. Ia memberikan kepada kita kerinduan yang hebat dan besar dan hanya Dia sendiri dapat memuaskannya. Di hadapan Sakramen yang indah ini, kita laksana seorang yang hampir mati kehausan dan tiba di tepi sungai – dia hanya perlu menundukkan kepalanya saja; seperti seorang yang tetap miskin dekat dengan harta karun yang besar – dia hanya perlu mengulurkan tangannya saja. Dia yang menerima Komuni kehilangan dirinya di dalam Allah, seperti setitik air di dalam lautan. Mereka tidak dapat dipisahkan lagi.” — St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.
Tobat 3 (Bds. Luk 6:20-26)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah nabi agung yang mewartakan dan melaksanakan penyelamatan umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah nabi agung yang demi cinta kasih mengorbankan hidup, namun bangkit jaya mengalahkan maut dan dosa. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah nabi agung yang membawa pandangan hidup baru yang membahagiakan. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Siapa yang tidak ingin berbahagia dalam hidup ini? Setiap orang ingin memiliki kebahagiaan. Ada orang yang mengejar kebahagiaan dengan menumpuk harta, yang lain dengan mengejar kenikmatan dunia, yang lain lagi inginkan kedudukan dan kuasa. Yesus memiliki kriteria tersendiri mengenai siapa yang berbahagia dan siapa yang celaka. Bacaan-bacaan Kitab Suci yang dibacakan pada misa hari ini hendak berbicara kepada orang yang miskin, yakni orang yang kekurangan material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup, paling-paling pas-pasan saja. Tetapi Injil juga berbicara kepada orang berkepunyaan, orang yang berkelebihan, orang yang tak merasakan kekurangan. Kepada yang miskin dikatakan bahwa mereka tak dilupakan Kerajaan Allah, mereka itu malah boleh merasa empunya Kerajaan Allah. Kepada orang kaya tidak dikatakan kalian tak memiliki Kerajaan Allah. Namun kehidupan mereka itu kiranya tak ada artinya ("celakalah....") bila mereka sudah puas dan merasa aman dengan kelimpahan mereka.
Ukuran yang dipakai Yesus berbeda dengan ukuran kebahagiaan yang dikejar kebanyakan orang. Kalau Yesus berkata “Berbahagialah yang miskin” itu tidak berarti murid-murid-Nya harus jadi gelandangan, pengemis, dan menjual semua hartanya. Tetapi berarti bahwa Yesus berpihak kepada orang miskin. Sebagai orang yang berkecukupan, berkedudukan tinggi, kita diharapkan untuk mau berbagi dan solider dengan mereka yang miskin, lemah dan berdosa, sertaan mau berbagi untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan kasih dari kita. Rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus menasehati jemaat di Korintus untuk lebih fokus kepada kedatangan Tuhan, sekaligus juga mengingatkan kita semua bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini sungguh bersifat sementara, maka ia mengingatkan “orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu”.
Dalam hidup ini banyak orang tergiur oleh penghasilan yang besar tanpa memikirkan akibat-akibatnya. Kisah tadi merupakan salah satu contoh bahwa orang yang rakus sering ingin mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Ia tidak peduli akan begitu banyak kekayaan yang sudah dimilikinya. Ia ingin mengumpulkan lagi dan lagi. Akibatnya, ia kehilangan apa yang dimilikinya. Banyak orang tidak puas akan apa yang sudah dimilikinya. Sebagai orang beriman kita mesti selalu sadar bahwa pengembaraan di dunia ini akan berakhir. Hidup di dunia ini tidak ada yang abadi. Harta kekayaan akan lenyap, karena tidak bersifat kekal. Harta kekayaan tidak menjamin keselamatan jiwa-jiwa. Harta kekayaan hanyalah sarana bagi manusia untuk hidup lebih baik di bumi ini. Dengan demikian, manusia memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal baik bagi sesama. Marilah kita sadari bahwa kita hanyalah pengembara di dunia ini. Dengan demikian, kita mampu mengorbankan hidup bagi sesama yang membutuhkan.
-NVL-
"Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah."
Selasa, 09 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
1Kor. 6:1-11; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 6:12-19.
"Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah."
Renungan
saya sejak Senin, selalu berbicara tentang pentingnya doa. Hari ini,
saya semakin mendapat peneguhan dari Yesus yang berdoa semalam-malaman
kepada Allah. Dari Injil, tampak bahwa aktivitas hidup harian Yesus
kurang lebih demikian: malam hari Ia berdoa dan siang hari Ia berkerja
untuk mengajar dan melayani banyak orang, termasuk menyembuhkan mereka
yang sakit dan kerasukan setan. Semua yang dikerjakan oleh Yesus adalah
buah dari doa. Berkat doa, maka ia tidak salah pilih. Dengan tepat, Ia
memilih 12 rasul. Memang, satu di antaranya menjadi pengkhianat. Namun
kalau dihitung, hasil askhir dari pilihan-Nya yang tidak baik hanya
8,3%. Sementara yang 91,7% sangat baik. Berkat doa-Nya pula, Yesus mampu
mengerjakan hal-hal yang baik sehingga banyak orang datang kepada-Nya untuk
mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari berbagai penyakit mereka.
Dari sini, saya melihat bahwa buah dari doa adalah kemampuan untuk
memberikan pengajaran yang benar dan juga kemampuan untuk menyembuhkan.
Maka, kalau ada orang yang kata-katanya kok banyak mengandung
ketidak-benaran, ditambah lagi sikap dan tindakannya justru malah
menyakiti orang lain, jangan-jangan orang tersebut kurang berdoa. Atau
cukup berdoa tetapi kurang penghayatan.
Doa:
Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pendoa yang baik supaya kami tidak
salah pilih dan mampu menghasilkan buah-buah yang baik dalam perkataan,
sikap dan tindakan kami. Amin. -agawpr-
Selasa, 09 September 2014 Hari Biasa Pekan XXIII
Selasa, 09 September 2014
Hari Biasa Pekan XXIII
Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama, keduanya saling menerangkan satu sama lain. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 23)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaat orang-orang saleh!
Tobat 3 (bds. Luk 6:12-19)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Guru dan Nabi Agung, yang mengikutsertakan orang-orang pilihan-Mu mewartakan pertobatan dan Injil. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Imam Agung, yang mendamaikan kami dengan Allah dengan pengorbanan di salib dan kebangkitan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Raja dan Gembala Agung, yang mengajak para murid mengumpulkan domba-domba-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Hari Biasa Pekan XXIII
Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama, keduanya saling menerangkan satu sama lain. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 23)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaat orang-orang saleh!
Tobat 3 (bds. Luk 6:12-19)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Guru dan Nabi Agung, yang mengikutsertakan orang-orang pilihan-Mu mewartakan pertobatan dan Injil. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Imam Agung, yang mendamaikan kami dengan Allah dengan pengorbanan di salib dan kebangkitan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Raja dan Gembala Agung, yang mengajak para murid mengumpulkan domba-domba-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Paulus menekankan perselisihan di dalam komunitas mereka mesti diselesaikan di dalam komunitas mereka dan oleh orang-orang mereka sendiri bukan dengan melibatkan orang di luar komunitas. Alasannya sederhana, orang-orang sekomunitas memiliki visi yang sama dan pemahaman yang sama tentang tata hidup di antara mereka.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (6:1-11)
"Saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!"
Saudara-saudara, jika di
antara kalian ada perselisihan, apakah salah satu pihak sampai hati mencari
keadilan pada orang-orang yang tidak benar dan bukan pada orang-orang kudus?
Atau tidak tahukah kalian bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan
jika penghakiman dunia berada dalam tanganmu, tidakkah kalian sanggup mengurus
perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kalian, bahwa kita akan
menghakimi malaikat-malaikat? Apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari! Meskipun demikian, jika kalian harus mengurus perkara-perkara
biasa, urusan itu kalian serahkan kepada mereka yang tidak berarti dalam
jemaat! Hal ini kukatakan untuk membuat kalian malu. Tidak adakah di antaramu
seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya? Adakah saudara
yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang
tidak beriman! Adanya perkara di antaramu saja, antara seorang saudara terhadap
saudara yang lain, telah merupakan kekalahan bagimu. Mengapa kalian tidak lebih
suka menderita ketidakadilan? Mengapa kalian tidak lebih suka dirugikan?
Sebaliknya kalian sendiri melakukan ketidakadilan, kalian sendiri mendatangkan
kerugian, dan hal itu kalian lakukan terhadap saudara-saudaramu sendiri. Atau
tidak tahukah kalian, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala,
orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah
dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang
di antara kalian dahulu demikianlah adanya. Tetapi kalian telah memberi dirimu
disucikan, kalian telah dikuduskan, kalian telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus
Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.
Yesus memilih para rasul dan mengumpulkan para murid
untuk membentuk sebuah komunitas persaudaraan dalam Allah. Mereka diajari
supaya memahami visi penyelamatan Allah yang dibawa-Nya. Mereka dibina dan
dibimbing untuk maju dalam hidup rohani dan cinta kasih.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
"Semalam-malaman Yesus berdoa. Lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
Sekali peristiwa Yesus
mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman
Ia berdoa kepada Allah. Keesokan
harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari
antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang
diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus
dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut
orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi
pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat
yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang
lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai
Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit
mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang
banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan
semua orang itu disembuhkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Doa adalah kekuatan bagi
anak-anak Allah. Doalah yang telah menguatkan Tuhan Yesus dalam tugas dan
pelayanan-Nya. Banyak orang datang kepada Yesus untuk mendengarkan dan
memperoleh kesembuhan dari-Nya. Mereka merasakan kuasa yang besar dari Yesus.
Kuasa ini tentu datang dari doa. Kita adalah para murid Tuhan Yesus. Seperti
kedua belas rasul, kita pun diajak dan diajar Yesus untuk tekun berdoa. Tuhan
ingin agar kita mampu meneruskan tugas pelayanan Yesus yang memberi kesembuhan
dan keselamatan itu. Satu pertanyaan bagi kita: Apakah doa sudah menjadi napas
hidup?
Doa Malam
Terima kasih ya Yesus, atas
teladan-Mu dalam Injil hari ini, dimana Engkau mengundurkan diri untuk berdoa
sebelum mengambil keputusan yang penting. Semoga dalm keseharianku, aku pun
berani mengundurkan diri dan berdoa shingga hidupku pun semakin berkenan di
hadapan-Mu. Amin.
RUAH
"Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus"
Senin, 08 September 2014
Pesta Kelahiran SP Maria
Pesta Kelahiran SP Maria
Mi. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30; Mzm. 13:6ab,6cd; Mat. 1:1-16,18-23
"Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus"
"Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus"
Hari
ini kita merayakan kelahiran Santa Maria, ibu Yesus. Kita tahu bahwa
orangtua Maria adalah St. Yoakim dan St. Anna, yang kita peringati tiap
tanggal 26 Juli. Sayang, dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, kita tidak
menemukan kisah kelahiran Maria ini. Namun, ada tulisan lain, yang tidak
termasuk kanon Kitab Suci, yang berbicara tentang kelahiran Maria. Dua
di antaranya adalah The Gospel of the Birth of Mary (Injil Kelahiran
Maria) dan The Proto-Evangelium of James (Proto-Injil Yakobus). Keduanya
menyebut bahwa Yoakim dan Anna adalah orang yang takut dan taat kepada
Allah. Namun, setelah lama menikah, mereka tidak dikaruniai anak,
seperti halnya Elyakim dan Hana (orangtua Samuel) serta Zakaria dan
Elisabet (orangtua Yohanes Pembaptis). Maka, Yoakim, selama 40 hari dan
40 malam tinggal di padang gurun. “Aku tidak akan makan atau minum
sampai Tuhan Allahku mengunjungi aku; doa akan menjadi makanan dan
minumanku”, katanya (PIY 1:4). Sementara Anna melakukan seperti yang
dilakukan Hana (1Sam1: 9-19). Tuhan mendengarkan doa-doa mereka sehingga
mengandunglah Anna dan melahirkan Maria. Kisah ini hendak menegaskan
bahwa kelahiran Maria adalah kelahiran yang istimewa. Maria adalah
anugerah istimewa, tidak hanya bagi Yoakim dan Anna tetapi juga bagi
kita semua. Sebab, melalui dialah, lahir Yesus Kristus, penyelamat kita.
Tampak jelas pula bahwa Maria dilahirkan sebagai buah dari doa Yoakim
dan Anna. Maka, untuk para bapak-ibu dan eyang, berdoalah senantiasa
agar anak dan cucu panjenengan adalah buah dari doa. Saya sendiri,
ketika masih di Paroki, setiap kali melakukan penyelidikan kanonik
terhadap calon manten, selalu berpesan kepada mereka agar aktivitas
hubungan suami-istri harus selalu dibarengi dengan doa sehingga mereka
sungguh menyadari bahwa anak-anak mereka adalah anugerah Tuhan dan buah
dari doa. Dalam kehidupan kita secara lebih luas, hendaknya perkataan,
tulisan, sikap dan tindakan kita juga merupakan buah dari doa-doa kita.
Doa: Tuhan, semoga apa pun yang kami lahirkan, tidak
hanya anak-anak dalam keluarga kami, tetapi juga perkataan, sikap dan
tindakan kami, senantiasa merupakan buah dari doa. Amin. -agawpr-
Senin, 08 September 2014 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
Senin, 08 September 2014
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
Allah Putra …. telah lahir sempurna dari Maria yang suci dan tetap Perawan oleh Roh Kudus…. (St. Epifanus, 374)
Antifon Pembuka
Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus Allah kita.
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
Allah Putra …. telah lahir sempurna dari Maria yang suci dan tetap Perawan oleh Roh Kudus…. (St. Epifanus, 374)
Antifon Pembuka
Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus Allah kita.
Pada Misa hari ini ada Kemuliaan (Gloria), tanpa Syahadat (Credo).
Doa Pagi
Tuhan dan Allah kami, rencana-Mu terhadap dunia serta manusia melampaui segala dugaan kami. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar kami mampu meneladan kerendahan hati dan kesederhanaan Bunda Maria. Dialah perempuan bersahaja yang Kaupilih sebagai ibu Sang Penyelamat umat manusia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Atau
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)
Saudara-saudara, kita tahu banwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd).
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon. Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini, bersama seluruh umat Katolik diseluruh dunia, kita patut bersukacita ; sebab pada hari ini Gereja Katolik merayakan sebuah misteri besar dalam sepanjang sejarah kehidupan di dunia, yaitu Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Pesta ini sudah mulai popular sejak masa Sri Paus St Sergius I pada permulaan abad ke-7 yang pada dasarnya perayaan ini bersumber dari Tradisi Gereja Timur.
Injil hari ini membentangkan kembali silsilah Tuhan kita Yesus Kristus, lalu apa sangkut pautnya dengan Bunda kita? Kita semua pasti mengerti bahwa Yesus datang hendak menyelamatkan kita dari perbudakan dosa dengan mengosongkan diri-Nya dan menjadi manusia. Apakah Yesus Kristus, Tuhan kita dapat langsung menjadi manusia begitu saja? Bisa saja Yesus langsung turun dari langit dan secara ajaib menjadi manusia. Tetapi cara demikian tidak dapat menyerupakan diri-Nya dengan manusia, yang lahir dari rahim seorang ibu. Tentu saja, tidak mungkin asal – asalan dalam memilih ibu yang akan mengasuh Putra tunggal-Nya. Untuk sesuatu hal yang baik, kita memerlukan rencana yang rapi agar memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menikmati liburan akhir pekan, tak jarang kita sudah membuat rencana untuk hari ke depan dan apa saja yang hendak dilakukan. Demikian pula Bapa dalam memilih ibu yang hendak mengasuh dan menimang Putera tunggal-Nya. Kelahiran Bunda Maria sedemikian pentingnya sebab dari rahimnya lah Putra Bapa akan menyelamatkan manusia.
Bunda Maria dalam Gereja Katolik seringkali disapa dengan “Ratu Damai”, semoga dengan kelahiran Bunda Maria pun kita boleh melahirkan damai bagi siapa saja yang datang kepada kita dan bagi lingkungan sekitar kira. Tentunya, Maria yang disebut sebagai “Ratu Surga” pun boleh mengajak kita untuk menciptakan surga di bumi bagi siapa saja. Semoga misteri ini memampukan kita untuk merefleksikan begitu ajaib dan besarnya karya Allah yang tidak dapat kita pikirkan dengan segala keterbatasan kita. Semoga misteri ini pula mengajak kita untuk semakin meneladan Bunda Maria yang taat kepada Bapa, tulus dan rendah hati.
Deus Providebit
"Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Minggu, 07 September 2014
Hari Minggu Biasa XXIII - Minggu Kitab Suci Nasional
Hari Minggu Biasa XXIII - Minggu Kitab Suci Nasional
Yeh. 33:7-9; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Rm. 13:8-10; Mat. 18:15-20.
"Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
"Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Kita adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri. Secara naluriah, kita juga lebih suka mempunyai teman dan hidup bersama dengan orang lain daripada sendirian. Kita lebih suka ngobrol dengan orang lain daripada ngomong sendiri (hehehehe). Kita selalu merasa senang kalau bisa berkumpul dengan teman, sahabat, tetangga. Maka, banyak di antara kita giat mengikuti berbagai macam perkumpulan atau organisasi. Sekarang, melalui WA, FB, BB, kita juga membuat grup untuk menjadi tempat ngobrol. Mari kita sejenak berefleksi: apa yang paling banyak kita omongkan bersama teman dan sahabat, baik secara langsung maupun melalui media sosial? Sekedar guyon, omong saru, saling mengejek, bergosip? Atau berdiskusi, berbagi pengalaman iman, berdoa, saling meneguhkan dan memberi masukan? Atau ..., ..., ...? Tuhan menghendaki agar kita berkumpul dalam nama-Nya. "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Apa tandanya, kita berkumpul dalam nama Tuhan? Tidak cukup hanya berdoa, tetapi harus pula ada cinta kasih. "Ubi caritas et amor, Deus ibi est". Di mana ada cinta dan kasih, hadirlah Tuhan. Contoh konkrit cinta kasih itu tampak dalam bagaimana kita bersikap terhadap orang lain yang melakukan kesalahan. Cinta kasih tidak mengijinkan kita untuk menggosipkan dan membicarakan kejelekannya ramai-ramai tanpa kehadiran yang bersangkutan, tetapi mendorong kita untuk mengajaknya omong-omong dari hati ke hati, entah 4 mata atau bersama-sama dengan yang lain. Nah, doa menjadi penting karena kebiasaan kita berdoa bersama dalam setiap perkumpulan kita, diharapkan semakin meneguhkan perkumpulan kita sebagai persekutuan cinta kasih.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadikan perkumpulan kami, sebagai persekutuan cinta kasih. Amin. -agawpr-
Minggu, 07 September 2014 Hari Minggu Biasa XXIII
Minggu, 07 September 2014
Hari Minggu Biasa XXIII
Hari Minggu Biasa XXIII
“Tidak diragukan, dan nyatanya telah diketahui di sepanjang
abad, bahwa Rasul Petrus yang kudus dan terberkati, kepala
para Rasul, tonggak iman dan pondasi Gereja Katolik, menerima kunci- kunci
Kerajaan dari Tuhan kita Yesus Kristus, …. dan bahwa kepadanya
telah diberikan kuasa untuk melepas dan mengikat dosa, yang seterusnya sampai
sekarang dan selamanya hidup dan memutuskan di dalam para penerusnya. Paus
Celestinus yang kudus dan terberkati, menurut urutannya, adalah penerus Rasul
Petrus dan menempati tempatnya, dan ia mengirimkan kami untuk memberikan
tempatnya di dalam sinoda yang kudus ini…. ”
(Konsili Efesus th. 431)
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)
Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.
You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love.
Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Tobat 3 (bds. Mat 18:15-20)
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang Mahaadil, penuh cinta dan belas kasih. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau menghendaki keselamatan semua orang. Kristus, kasihanilah kami.
Engkau menghendaki hukum cinta kasih diwujudkan, juga bila dituntut pengorbanan. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya
Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi
anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-mu dengan rela hati,
supaya semua orang yang percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati
serta warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (33:7-9)
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (33:7-9)
"Jika engkau tidak berkata apa-apa kepada orang jahat, Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya dari padamu."
Beginilah firman Tuhan,
“Wahai engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel.
Bilamana engkau mendengar suatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi
nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti
mati! Dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu
supaya bertobat dari hidupnya, maka Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas
nyawanya. Sebaliknya, jikalau engkau mengingatkan orang jahat itu supaya ia
bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam
kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang nama-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kta. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:8-10)
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang nama-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kta. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:8-10)
"Kasih itu kegenapan hukum Taurat."
Saudara-saudara, janganlah
berhutang apa-apa kepada siapa pun, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.
Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Karena firman berikut ini: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri,
jangan mengingini, serta segala firman lain mana pun juga, sudah tersimpul
dalam firman ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih
tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia. Karena itu kasih adalah kegenapan
hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus, dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus, dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika seorang berdosa mendengarkan nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali peristiwa Yesus
bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan
dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau
tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan
mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga
mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah
atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian
ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia
ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang di
antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan
dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang
berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Setiap hari Minggu kita mendengarkan firman Tuhan. Kita
merenungkan makna firman itu bagi hidup kita. Demikian pula halnya pada hari
Minggu ini. Tetapi, secara istimewa diharapkan agar kita mulai memperhatikan
peran firman Tuhan. Hari Minggu Kitab Suci dirayakan setahun sekali, dengan
maksud agar berdampak sepanjang tahun dalam hidup kita sebagai umat Allah.
Mengapa Tuhan mau
berbicara kepada kita sepanjang sejarah keselamatan? Mengapa Sang Sabda menjadi
manusia? Mengapa Roh Kudus yang mengilhami para penulis Kitab Suci mau membantu
kita untuk memahami dan menghayati firman Tuhan? Bacaan hari ini dapat membantu
kita ikut mewujudkan harapan Tuhan, yang melalui firman-Nya mau menyelamatkan
dan mempersatukan umat manusia.
Injil hari ini
menolong kita untuk melihat dosa dalam hubungannya dengan jemaat. Awalnya,
menegur di bawah empat mata. Selanjutnya, membawa dua orang saksi. Akhirnya,
membuka perkara itu kepada jemaat. Tahap-tahap ini bertujuan untuk mengajak
orang Kristen yang berdosa tersebut kembali kepada jemaat. Kalau teguran sampai
tahap terakhir tidak diterima oleh yang bersangkutan, ia dipandang sebagai
orang yang tidak mengenal Allah. Langkah ini ditempuh sebagai kejutan bagi si
pendosa untuk rekonsiliasi dengan jemaat.
Jemaat sebagai
instansi mempunyai kuasa untuk mengucilkan atau menerima kembali anggota yang
tersesat. Kewibawaan komunitas jemaat menjadi semakin mendalam, karena Yesus
hadir bila dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya. Para murid diberi
janji bahwa Allah akan berdiri di belakang keputusan mereka di dunia.
Persetujuan jemaat yang bersatu dalam doa bersifat mengikat, karena Allah hadir
dalam doa jemaat secara khusus.
Apa artinya hal ini
bagi kita? Kita diundang untuk saling menegur dan mengingatkan. Kita semua
mempunyai tanggung jawab satu terhadap yang lain. Kita mempunyai tugas dan
kewajiban untuk membawa sesama yang berdosa, kembali kepada kebersamaan dalam
umat Allah. Namun, teguran itu menjadi semakin indah, kalau dilakukan melalui
langkah-langkah yang manusiawi.
Santo Agustinus sudah
memberikan peringatan ini kepada jemaat di keuskupannya. Satu-satunya alasan
menegur saudaranya yang berdosa adalah berdasar kasih. Jadi, segala alasan lain
seperti rasa kesal, jengkel, malu atau apapun harus disingkirkan. Dengan kata
lain, hendaknya kita membersihkan hati dari segala perasaan keliru agar dengan
hati penuh kasih dapat membantu saudara kita.
Tujuannya, yaitu
menolong orang agar selamat. Ibaratnya orang yang dalam bahaya tenggelam. Kita
tidak sampai hati melihat orang itu mati, kita ingin menolongnya. Bila dirinya
kita selamatkan, maka kita tidak hanya menolong satu orang itu saja, melainkan
juga banyak orang lain, seperti anggota keluarga, sahabat-sahabat, atau teman
kerjanya.
Semoga firman Tuhan
yang kita rayakan secara khusus pada hari Minggu Kitab Suci Nasional ini
membuka hati kita untuk makin menyadari akan tanggung jawab sosial, keselamatan
sesama dan akan rahasia cinta kasih Allah. (Chang/RUAH)
Sabtu, 06 September 2014 Hari Biasa Pekan XXII
Sabtu, 06 September 2014
Hari Biasa Pekan XXII
Hari Biasa Pekan XXII
"Aku
tidak memerlukan apapun di dunia ini untuk bahagia. Aku hanya butuh
melihat Yesus di Surga, Ia yang kini aku lihat dan sembah di atas altar
dalam mata iman." — St. Dominikus Savio
Antifon Pembuka (Mzm 145:21)
Mulutku mengucapkan
puji-pujian kepada Tuhan, dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus
untuk seterusnya dan selamanya.
Doa Pagi
Allah Yang Mahabaik, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah hadir di tengah-tengah kami untuk menyatakan kebaikan-Mu. Semoga Roh-Nya selalu menjiwai kami sehingga kami pun selalu berusaha untuk menciptakan kebaikan bersama sebagai cerminan dari kebahagiaan surgawi yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:6b-15)
Allah Yang Mahabaik, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah hadir di tengah-tengah kami untuk menyatakan kebaikan-Mu. Semoga Roh-Nya selalu menjiwai kami sehingga kami pun selalu berusaha untuk menciptakan kebaikan bersama sebagai cerminan dari kebahagiaan surgawi yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:6b-15)
"Kami ini lapar, haus, dan telanjang."
Saudara-saudara, dari aku
dan Apolos hendaknya kalian belajar, apa artinya ungkapan “jangan melampaui
yang ada tertulis.” Jangan ada di antara kalian yang menyombongkan diri dengan
jalan mengutamakan yang satu lebih dari yang lain. Sebab siapakah yang
menganggap engkau begitu penting? Adakah di antara milikmu yang bukan
pemberian? Dan jika itu memang pemberian, mengapa engkau memegahkan diri,
seolah-olah itu bukan pemberian? Kalian telah kenyang, kalian telah kaya, dan
tanpa kami kalian telah memerintah; alangkah baiknya kalau benar demikian,
yakni kalau kalian menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan
kalian. Menurut pendapatku, Allah memberi kami, para rasul, tempat yang paling
rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebab kami
telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
Kami ini bodoh oleh karena Kristus, tetapi kalian arif dalam Kristus. Kami ini
lemah, tetapi kalian kuat. Kalian mulia, tetapi kami hina. Sampai saat ini kami
lapar, haus, telanjang, dipukuli dan hidup mengembara. Kami melakukan pekerjaan
tangan yang berat. Kalau kami dimaki-maki, kami memberkati; kalau kami dianiaya
kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah
menjadi seperti sampah dunia, seperti kotoran dari segala sesuatu, sampai saat
ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk membuat kalian malu, melainkan untuk
menegur kalian sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kalian
mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kalian tidak mempunyai banyak
bapa. Karena akulah yang telah menjadi bapamu dalam Kristus Yesus, oleh Injil
yang kuwartakan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Ayat. (Mzm 145:17-18.19-20.21)
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Ayat. (Mzm 145:17-18.19-20.21)
1. Tuhan itu adil dalam
segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya dalam kesetiaan.
2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, Ia mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, Ia mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Seorang guru yang baik, pasti membela murid-murid-Nya ketika mereka diserang oleh orang atau kelompok lain. Demikianlah Yesus membela murid-murid-Nya ketika mereka dipersalahkan oleh orang-orang Farisi. Saya membayangkan bahwa pada waktu itu, mereka sungguh kelaraparan, mungkin juga lelah dan haus setelah mengikuti Yesus. Lukas menyebutkan bahwa setelah mereka meninggalkan jala dan mengikuti Yesus, Yesus pergi ke sebuah kota (Luk 5:12) lalu mengundurkan diri ke tempat sunyi (Luk 5:16), kemudian mengajar dan menyembuhkan banyak orang sakit di sebuah rumah (Luk 5:17-26), setelah itu pergi keluar dan berjalan entah berapa jauhnya dan berhenti untuk makan bersama di rumah Lewi (Luk 5:27-29). Jadi, rupanya mereka memang berjalan terus seperti yang dinyatakan Matius bahwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa (Mat 9:35) dan para murid selalu mengikuti-Nya. Nah, pada suatu hari Sabat, mereka berjalan melewati ladang gandum dan para murid merasa lapar sehingga mereka memetik bulir-bulir gandum dengan tangannya lalu memakannya. Tindakan mereka ini bukanlah pencurian sebab hukum Yahudi memang mengizinkan orang yang sedang dalam perjalanan memetik gandum milik orang lain dengan tangan, bukan dengan sabit (Ul 23:25). Maka, yang dipermasalahkan orang Farisi bukan soal pencurian tetapi karena tindakan itu dilakukan pada hari sabat (=sabtu). Larangan ini termasuk salah satu dari 39 larangan sabat yang dimiliki orang Yahudi. Larangan sabat harus dipelihara karena sabat itu adalah hari yang kudus (Kel 31:14). Nah, di sini kekudusan Yesus itu melebihi kekudusan hari sabat. Ia dikandung dari Roh Kudus (Mat 1:18), Ia telah dikuduskan bagi Allah (Luk 2:23), Roh Kudus telah turun ke atas-Nya (Luk 3:22) sehingga Ia penuh dengan Roh Kudus (Luk 4:1), bahkan setan pun mengakui-Nya sebagai Yang Kudus dari Allah (Luk 4:34). Jadi jelas bahka Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat (Luk 6:5). Dan karena Ia mempunyai kuasa atas hari sabat, Ia pun punya wewenang untuk mengesampingkan aturan sabat demi keselamatan manusia. Maka, pada hari sabat Ia menyembuhkan orang sakit (Luk 6:6-11) termasuk mengizinkan murid-muridnya untuk memetik gandum dan memakannya supaya mereka tidak kelaparan dan tetap mempunyai daya untuk mengikuti-Nya.
Doa: Tuhan, semoga kami selalu menjadikan
Engkau sebagai hukum tertinggi dalam hidup kami, yakni dengan menjadikan
Engkau sebagai dasar setiap sikap dan tindakan kami. Amin. -agawpr-
Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Jumat, 05 September 2014
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Salah satu pesan pokok dari kutipan Injil hari ini, dengan penekanan pada ayat yang saya kutip di atas, adalah pentingnya kita hidup secara kontekstual. Artinya, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan tempat dan situasi di mana kita berada secara aktual, tanpa kehilangan jati diri kita sebagai orang Kristiani. Seperti anggur. Anggur itu akan selalu menyesuaikan dengan bentuk botol atau kantong yang menjadi tempat/wadahnya tanpa kehilangan rasanya sebagai anggur. Mari kita belajar dari Beata Teresa dari Kalkuta yang kita peringati hari ini. Teresa berasal dari Albania (lahir 1910) lalu hijrah ke Irlandia dan bergabung dengan Suster-Suster Loreto di Dublin (1928). Setahun kemudian, ia berpindah ke Darjeeling, India, untuk menjalani masa novisiat dan setelah kaul pertama (1931), ia diutus berkarya di Kalkuta sebagai pengajar di SMA St Maria, sekolah khusus anak perempuan untuk orang-orang miskin. Perjumpaannya dengan banyak orang miskin di Kalkuta membuatnya tergerak untuk melayani mereka. Ia merasa yakin bahwa Kristus memanggil dan mengutusnya untuk melayani orang-orang miskin di kota itu. Maka, sejak tahun 1946, ia memohon kepada pimpinan biara dan uskup setempat untuk diperkenankan mewujudkan karya pelayanannya itu. Namun, ia tidak mudah mendapatkan ijin tersebut. Baru setelah 1,5 tahun berusaha, akhirnya awal tahun 1948, ia diizinkan oleh Uskup Agung Kalkuta, Mgr Ferdinand Périer SJ, untuk menggeluti panggilan barunya. Ia pun meninggalkan Biara Loreto dan setelah 6 bulan berlatih dasar-dasar medis, ia terjun ke daerah paling kumuh di Kalkuta untuk pertama kalinya. Di benaknya hanya ada satu tujuan, “merawat manusia yang paling tidak diinginkan, paling tidak dicintai, dan paling tidak dirawat” sepanjang hidupnya. Untuk mendukung karyanya itu, Bunda Teresa membuka sekolah dan mendirikan rumah bagi orang-orang yang sekarat. Pada bulan Oktober 1950, Vatikan memberi pengakuan kanonik atas kongregasi yang didirikannya, Misionaris Cinta Kasih, dengan 12 anggota. Pada saat wafatnya (1997), anggota Misionaris Cinta Kasih sudah berjumlah sekitar 4.000 orang, dengan ribuan relawan, yang menjadi anggota 610 lembaga yang tersebar di 123 negara. Demikianlah, Bunda Teresa. Dia bagaikan anggur yang berasal dari Albania dengan rasa khas kristiani, yakni cinta kasih, dan ditempatkan di kantong kota Kalkuta. Beliau sendiri mengatakan: “Menurut darah, saya seorang Albania. Menurut kewarganegaraan, saya seorang India. Menurut iman, saya seorang biarawati Katolik. Menurut panggilan, saya milik dunia. Sementara hati saya, sepenuhnya saya milik Hati Yesus.” Luar biasa!
Doa: Beata Teresa, doakanlah kami untuk mampu menghadirkan cita rasa khas kristiani, yakni cinta kasih, kepada siapa pun dan di mana pun kami berada. Amin. -agawpr-
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
1Kor. 4:1-5; Mzm. 37:3-4,5-6,27-28,39-40; Luk. 5:33-39.
Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Salah satu pesan pokok dari kutipan Injil hari ini, dengan penekanan pada ayat yang saya kutip di atas, adalah pentingnya kita hidup secara kontekstual. Artinya, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan tempat dan situasi di mana kita berada secara aktual, tanpa kehilangan jati diri kita sebagai orang Kristiani. Seperti anggur. Anggur itu akan selalu menyesuaikan dengan bentuk botol atau kantong yang menjadi tempat/wadahnya tanpa kehilangan rasanya sebagai anggur. Mari kita belajar dari Beata Teresa dari Kalkuta yang kita peringati hari ini. Teresa berasal dari Albania (lahir 1910) lalu hijrah ke Irlandia dan bergabung dengan Suster-Suster Loreto di Dublin (1928). Setahun kemudian, ia berpindah ke Darjeeling, India, untuk menjalani masa novisiat dan setelah kaul pertama (1931), ia diutus berkarya di Kalkuta sebagai pengajar di SMA St Maria, sekolah khusus anak perempuan untuk orang-orang miskin. Perjumpaannya dengan banyak orang miskin di Kalkuta membuatnya tergerak untuk melayani mereka. Ia merasa yakin bahwa Kristus memanggil dan mengutusnya untuk melayani orang-orang miskin di kota itu. Maka, sejak tahun 1946, ia memohon kepada pimpinan biara dan uskup setempat untuk diperkenankan mewujudkan karya pelayanannya itu. Namun, ia tidak mudah mendapatkan ijin tersebut. Baru setelah 1,5 tahun berusaha, akhirnya awal tahun 1948, ia diizinkan oleh Uskup Agung Kalkuta, Mgr Ferdinand Périer SJ, untuk menggeluti panggilan barunya. Ia pun meninggalkan Biara Loreto dan setelah 6 bulan berlatih dasar-dasar medis, ia terjun ke daerah paling kumuh di Kalkuta untuk pertama kalinya. Di benaknya hanya ada satu tujuan, “merawat manusia yang paling tidak diinginkan, paling tidak dicintai, dan paling tidak dirawat” sepanjang hidupnya. Untuk mendukung karyanya itu, Bunda Teresa membuka sekolah dan mendirikan rumah bagi orang-orang yang sekarat. Pada bulan Oktober 1950, Vatikan memberi pengakuan kanonik atas kongregasi yang didirikannya, Misionaris Cinta Kasih, dengan 12 anggota. Pada saat wafatnya (1997), anggota Misionaris Cinta Kasih sudah berjumlah sekitar 4.000 orang, dengan ribuan relawan, yang menjadi anggota 610 lembaga yang tersebar di 123 negara. Demikianlah, Bunda Teresa. Dia bagaikan anggur yang berasal dari Albania dengan rasa khas kristiani, yakni cinta kasih, dan ditempatkan di kantong kota Kalkuta. Beliau sendiri mengatakan: “Menurut darah, saya seorang Albania. Menurut kewarganegaraan, saya seorang India. Menurut iman, saya seorang biarawati Katolik. Menurut panggilan, saya milik dunia. Sementara hati saya, sepenuhnya saya milik Hati Yesus.” Luar biasa!
Doa: Beata Teresa, doakanlah kami untuk mampu menghadirkan cita rasa khas kristiani, yakni cinta kasih, kepada siapa pun dan di mana pun kami berada. Amin. -agawpr-
Jumat, 05 September 2014 Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Jumat, 05 September 2014
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Tetapi
iman Kristen bukanlah satu “agama buku”. Agama Kristen adalah agama
“Sabda” Allah, “bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang
menjadi manusia dan hidup” (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda
abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan
penerangan Roh Kudus, “untuk mengerti maksud Alkitab” (Luk 24:45),
supaya ia tidak tinggal huruf mati. (Katekismus Gereja Katolik, 108)
Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5)
Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Putra-Mu, Engkau telah menaburkan benih sabda-Mu dalam diri kami. Jadikanlah hati kami tanah yang subur dan siap sedia menerima sabda-Mu sehingga kami menghasilkan buah iman dan cinta kasih yang melimpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)
"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."
Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Ada cerita sederhana penuh makna. Suatu hari ada nelayan
kecil yang sedang tidur di bawah pohon kelapa di tepi pantai. Lalu pedagang
ikan melewatinya. Terjadilah percakapan di antara mereka. “Pak, jam berapa
sekarang?” tanya pedagang. “jam 10,” jawab nelayan kecil. “Lho, Bapak kok sudah
istirahat?” tanyanya tambah heran.
Kemudian nelayan
ganti bertanya, “Terus, apa yang harus saya kerjakan?” “Bapak harus bekerja
keras!” “Kerja keras, buat apa?” “Cari ikan yang banyak!” “Kalau ikannya sudah
banyak?” “Beli kapal lebih besar!” “Kalau kapalnya sudah lebih besar?” “Nangkap
ikannya lebih banyak!” “Kalau sudah banyak?” “Bangun pabrik!” “Kalau sudah
bangun pabrik?” “Dapat banyak uang!” “Kalau sudah dapat banyak uang?”
“Istirahat!” “Lho, saya sekarang sedang istirahat....”
Nelayan kecil ini
nampaknya menikmati hidupnya dan bahagia. Dia merasa sudah cukup dengan
keadaannya. Bukankah orang bahagia itu tidak diukur dari jumlah kekayaannya?
Benar, namun sebagai makhluk yang berakal budi, kita hendaknya selalu berusaha
mengembangkan diri.
Hidup ini adalah
sebuah proses. Hidup ini bukanlah suatu “pemenuhan diri” tetapi “pengembangan
diri”. Orang yang mengembangkan diri tidak akan pernah berhenti berkreasi. Dia
akan terus berproses membina diri untuk menggapai kebahagiaan hidup bersama.
Hidup ini harus mempunyai tujuan “menjadi” bukan “memiliki”. “Petrus, engkau
Kuubah dari penjala ikan menjadi penjala manusia,” sabda Yesus.
Memang, Tuhan telah
“menangkap” kita menjadi murid-Nya. Kita perlu terus membina kualitas iman kita
dalam relasi dengan Tuhan dan sesama. Hal ini perlu kita mulai sejak dini di
tengah keluarga. Keluarga Katolik mesti membiasakan diri untuk berdoa, membaca
Kitab Suci dan merayakan Ekaristi bersama. Suasana iman seperti ini niscaya
mengundang Tuhan Yesus untuk selalu hadir di tengah keluarga (Luk 5:33-39).
Yesus juga memberikan
makna baru perihal berpuasa. Semua perlu kita pahami dalam kerangka relasi
dengan Yesus. Jadi, mulai sekarang kita menghayati hidup dan karya kita secara
baru, tidak cepat puas diri. Tuhan memberi kita waktu dan kemampuan untuk terus
berkembang ke arah lebih baik. Mari kita perbarui hidup kita mulai dari
keluarga kita masing-masing! (Willy/Cafe Rohani)
Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)
Allah,
Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun
umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk
mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat di
salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan
Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa,
keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para
murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para
rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama Yesus.
Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus
menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu.
Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang
menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan
Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.
Semoga
teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudara
kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar kekuatan yang
Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga
kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri
mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh
ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib
yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati