| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bolehkah Mazmur Tanggapan digantikan dengan Lagu Rohani?

PENTING berlaku untuk semua Perayaan Ekaristi!

Berikut ini adalah ketentuan tentang Liturgi Sabda yang tertulis dalam Pedoman Umum Misale Romawi/ PUMR (General Instruction of the Roman Missal/ GIRM), silakan membaca dokumen selengkapnya di link ini, silakan klik:

“B Liturgi Sabda

55. Bagian utama Liturgi Sabda terdiri dari bacaan-bacaan Kitab Suci bersama-sama dengan pendarasan Mazmur di antara bacaan-bacaan tersebut. Homili, Syahadat dan Doa Umat mengembangkan dan mengakhiri bagian Misa [Liturgi Sabda] ini….
Bacaan-bacaan Kitab Suci
57. Dalam bacaan-bacaan ini, mimbar Sabda dipersiapkan bagi umat beriman, dan kekayaan Kitab Suci dibukakan kepada mereka. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mempertahankan penyusunan bacaan-bacaan Kitab Suci, yang melaluinya dicurahkan terang kesatuan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan sejarah keselamatan. Lagipula, tidak diperbolehkan untuk menggantikan dengan teks-teks non Biblis terhadap bacaan-bacaan Kitab Suci dan Mazmur Tanggapan, yang mengandung Sabda Allah.
61. Setelah bacaan pertama, Mazmur Tanggapan didaraskan, yang menjadi satu kesatuan dengan keseluruhan Liturgi Sabda dan memegang posisi penting secara liturgis dan pastoral, sebab pendarasan Mazmur mendukung permenungan Sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan harus sesuai dengan setiap bacaan dan hendaknya, sebagai ketentuan, diambil dari Lektionari.
Adalah lebih dianjurkan agar Mazmur Tanggapan dinyanyikan, sedikitnya pada bagian tanggapan umat. Oleh karena itu, pemazmur, atau pemimpin Mazmur, menyanyikan ayat-ayat Mazmur dari ambo atau tempat lain yang layak/ sesuai. Seluruh umat tetap duduk dan mendengarkan, tetapi sebagai ketentuan, mengambil bagian dengan menyanyikan tanggapan/ refrein, kecuali ketika Mazmur dinyanyikan langsung tanpa refrein. Adapun agar umat dapat menyanyikan Mazmur Tanggapan dengan lebih siap, teks dari beberapa refrein dan Mazmur telah dipilih dari bermacam masa dalam tahun atau untuk beragam katagori para Santo/Santa. Ini dapat dipergunakan pada bagian teks yang sesuai dengan bacaan ketika Mazmur dinyanyikan. Jika Mazmur tidak dapat dinyanyikan, maka harus dibacakan sedemikian agar sesuai/ cocok untuk mendukung permenungan Sabda Tuhan…..”
Selanjutnya, Katekismus mengajarkan bahwa kehadiran Kristus dalam perayaan Ekaristi itu nyata dalam 4 hal: 1) dalam diri imam (in persona Christi); 2) di dalam Sabda-Nya dalam pembacaan Kitab Suci; 3) di dalam rupa roti dan anggur yang sudah dikonsekrasikan; 4) di dalam umat/Gereja yang berdoa dan bermazmur, atas dasar firman Yesus bahwa di mana ada dua atau tiga orang berkumpul, Ia hadir di tengah-tengah mereka (lih. Mat 18:19):
KGK 1088    “Untuk melaksanakan karya sebesar itu, Kristus selalu mendampingi Gereja-Nya, terutama dalam kegiatan-kegiatan liturgis. Ia hadir dalam kurban misa, baik dalam pribadi pelayan, karena yang sekarang mempersembahkan diri melalui pelayanan imam sama saja dengan Dia yang ketika itu mengurbankan Diri di kayu salib, maupun terutama dalam (kedua) rupa Ekaristi. Dengan kekuatan-Nya Ia hadir dalam Sakramen-Sakramen sekian rupa, sehingga bila ada orang yang membaptis, Kristus sendirilah yang membaptis. Ia hadir dalam Sabda-Nya, sebab Ia sendiri bersabda bila Kitab Suci dibacakan dalam Gereja. Akhirnya Ia hadir, sementara Gereja memohon dan bermazmur, karena Ia sendiri berjanji: bila dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situlah Aku berada di antara mereka (Mt 18:20)” (SC 7).
Mengingat bahwa bacaan-bacaan Kitab Suci dan Mazmur Tanggapan adalah Sabda Tuhan yang saling berkaitan, di mana Tuhan Yesus sendiri hadir di dalamnya, maka sesungguhnya, bukan bagian umat untuk mengubah ataupun memisahkan keterkaitan ini dengan lagu pilihan sendiri yang tidak ada kaitannya dengan bacaan Kitab Suci yang sudah ditentukan pada perayaan Ekaristi tersebut. Jadi, tidak pada tempatnya jika kita mengganti Mazmur dengan nyanyian lain, walaupun merupakan lagu rohani. Dalam pendarasan Mazmur, umat menanggapi bacaan Sabda Tuhan, juga dengan doa yang diambil dari Sabda Tuhan, yang umumnya berhubungan juga dengan tema bacaan Kitab Suci yang dibacakan. Mazmur Tanggapan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bacaan-bacaan Kitab Suci lainnya dalam Liturgi Sabda, dan karena itu tidak selayaknya diganti menurut selera umat ataupun komunitas yang menyelenggarakan Misa Kudus. Sebagaimana imam ataupun umat tak sepantasnya mengganti teks dalam Liturgi Ekaristi, demikian juga tak sepantasnya umat tidak mengganti teks dalam Liturgi Sabda, yang dalam hal ini meniadakan Sabda Allah yang harusnya dibacakan/ dinyanyikan sebagai Mazmur Tanggapan; karena di dalam pembacaan teks tersebut, hadirlah Tuhan Yesus sendiri.
Ini juga jelas disebutkan dalam Redemptionis Sacramentum:
“62. Tidak juga diperkenankan meniadakan ataupun menggantikan bacaan-bacaan Kitab Suci yang sudah ditetapkan, atas inisiatif sendiri, apalagi “mengganti bacaan dan Mazmur Tanggapan yang berisi sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Kitab Suci” (RS 62)
Penggantian Mazmur dengan lagu-lagu lain ini tidak diperbolehkan, apalagi jika sebagai gantinya adalah lagu pop rohani yang tidak mengandung teks Sabda Tuhan. Karena kalau hal-hal ini dilakukan, tanpa disadari hal ini dapat berakibat pada umat, semacam sikap yang menghubungkan perayaan iman dengan ‘apa yang saya sukai’, daripada mengindahkan ‘apa yang tepat dan benar’, menurut kehendak Tuhan. Jika ini yang terjadi, maka sebenarnya terjadi penyimpangan dari hakekat liturgi, yang harusnya merupakan karya bersama antara Kristus sebagai kepala Gereja dan kita sebagai anggota-anggota-Nya; sehingga kita harus mengutamakan kehendak Kristus terlebih dahulu -sebagaimana yang telah dilestarikan selama berabad-abad dalam Gereja- dan tidak mengutamakan selera ataupun perasaan kita sendiri.
Perlu kita ingat kembali bahwa perayaan Ekaristi merupakan karya Kristus sendiri dan Gereja dalam menghadirkan kembali Misteri Paska Kristus: yaitu sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Misteri ini adalah peristiwa iman, dan sama sekali bukan tontonan ataupun pertunjukan/ performance, yang dengan mudah dan bebas dapat diubah-ubah sesuai kemauan penyelenggara. Peristiwa iman ini selayaknya dirayakan seturut tradisi Gereja selama berabad-abad, yang dilakukan atas dasar kepercayaan akan kehadiran Yesus secara nyata dalam perayaan Ekaristi, baik dalam keseluruhan liturgi Sabda, maupun dalam keseluruhan liturgi Ekaristi.

Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay www.katolisitas.org
Stefanus Tay, MTS dan Ingrid Listiati, MTS adalah pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. 
 

Jumat, 05 Oktober 2012 Jumat Pertama Dalam Bulan -- Hari Biasa Pekan XXVI

Jumat, 05 Oktober 2012
Jumat Pertama Dalam Bulan -- Hari Biasa Pekan XXVI

Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan menyebarluaskan Injil --- Katekismus Gereja Katolik, 2205

Antifon Pembuka (Mzm 139:13)

Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.

Doa Pagi

Allah yang mahakuasa, Engkaulah yang mengatur jagad raya dan segala isinya. Siapakah aku ini hingga Kauperhatikan dan Kauberi aku kesempatan untuk hidup. Ya Allah, dipuji dan dimuliakanlah Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ayub (38:1.12-21; 39:36-38)

Tuhan berbicara kepada Ayub dari dalam badai, "Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh dini hari datang atau pernahkah fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang bumi pada ujung-ujungnya, sehingga orang-orang fasik dikebaskan daripadanya, yakni tatkala fajar mengubah bumi menjadi seperti seperti tanah liat yang dimeteraikan, dan mewarnainya seperti orang mewarnai kain? Tatkala orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengannya yang teracung? Pernahkah engkau turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan menyusuri dasar samudera raya? Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat? Tahukah engkau luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan, sehingga engkau dapat mengantarnya pulang, dan mengetahui jalan ke rumahnya? Tentulah engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau sudah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!" Lalu Ayub menjawab kepada Tuhan, "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. Jawab apakah yang kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan. Satu kali aku berbicara, tidak akan kuulangi; dua kali aku berkata, tidak akan kulanjutkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Ayat. (Mzm 139:1-3.7-10.13-14ab)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
3. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
4. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)

"Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku!"

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ajakan Tuhan untuk bertobat dilakukan dengan berbagai cara. Kepada Ayub, Tuhan menyadarkannya lewat pergulatan batin mencari jawaban atas berbagai pertanyaan dalam hidupnya. Lewat pertanyaan-pertanyaan itu, Tuhan mau menunjukkan bahwa apa yang diketahui Ayub tidaklah banyak. Pengetahuan Ayub tidaklah sebanding dengan kebesaran Tuhan. Maka sebenarnya tidaklah pantas kalau Ayub protes terhadap apa yang dialaminya. Dengan cara yang berbeda Yesus berusaha mentobatkan para pendengar-Nya. Lewat sabda celaka itu Yesus mengajak pendengar-Nya untuk bertobat, untuk tidak tinggal tetap dalam dosa, karena hal itu tidak akan menyelamatkan.

Aneka cara yang dipakai Tuhan untuk mengajak manusia bertobat memperlihatkan betapa Tuhan sangat mencintai manusia. Karena cinta-Nya begitu besar, Tuhan tidak pernah bosan mengajak manusia untuk bertobat. Tuhan tidak pernah kekurangan akal dalam usaha mentobatkan manusia. Meskipun kadang cara yang dipakai kelihatannya keras, tetapi maksud-Nya jelas, yakni agar manusia mau bertobat. Bertobat berarti menyadari segala kelemahan, kedosaan, dan memperbaiki semua itu, lalu mengarahkan diri hanya kepada Tuhan. Kalau demikian, pada akhirnya manusia akan mendapatkan keselamatannya. Dan pada hari ini, melalui ucapan-ucapan keras-Nya, Tuhan juga sedang mengajak kita untuk bertobat kalau ingin selamat. Tuhan meminta jawaban kita segera. Sebab, waktunya sudah dekat. Jika tidak, bersiaplah mendapat celaka!

Doa: Tuhan, aku mengakui bahwa aku orang yang keras kepala, yang sering sulit mengakui segala kelemahan dan dosa. Buatlah aku senantiasa menyadari kelemahan-kelemahan itu lewat teladan hamba-Mu Ayub dan lewat Yesus Putra-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 04 Oktober 2012 Pesta St. Fransiskus dari Assisi

Kamis, 04 Oktober 2012
Pesta St. Fransiskus dari Assisi

“Beritakanlah Injil selalu, dan jika perlu dengan perkataan.” (St Fransiskus dari Assisi)


Antifon Pembuka

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.

Doa Pagi


Allah Bapa, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus sendiri. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putra-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersukaria dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)
  

"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)

1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab, 2/4)
Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)
  

"Aku lemah lembut dan rendah hati."
 
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St. Fransiskus Assisi hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Fransiskus adalah anak bangsawan yang kaya raya, namun ia pada suatu saat tergerak meninggalkan istana dan keluarganya, karena dalam mimpi ia mendengar panggilan Tuhan untuk membangun Gereja-Nya. Semula ia menangkap panggilan itu sebagai ajakan untuk memperbaiki dan membangun gereja secara fisik, yaitu bangunan gedung gereja, namun ternyata yang diharapkan oleh Tuhan adalah umat-Nya, yang pada masa itu bersikap mental materialistis atau duniawi serta kurang memperhatikan dan melayani mereka yang miskin dan kekurangan serta orang-orang kecil. Untuk menanggapi panggilan Tuhan tersebut akhirnya Fransiskus hidup miskin, meskipun sebenarnya kaya raya, meneladan Yesus yang meskipun kaya menjadi miskin. Dalam perjalanan selanjutnya Fransiskus mendirikan Tarekat yang kemudian dinamai "Saudara hina dina". Dengan kata lain semangat miskin menjiwai Fransiskus Assisi serta para pengikutnya, yang pada masa kini jumlahnya sungguh banyak. Salah satu motto Gereja Katolik adalah "preferential option for/with the poor" (=keberpihakan pada dan bersama dengan yang miskin dan berkekurangan). Maka dengan ini kami mengharapkan segenap anggota Gereja atau Umat Allah untuk berjiwa miskin, yang antara lain berarti senantiasa memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan atau memiliki keterbukaan dan kerendahan hati dalam menanggapi aneka kemungkinan dan kesempatan. Yang kemudian inilah kiranya yang mungkin untuk kita usahakan bersama, entah bagi mereka yang kaya atau miskin akan harta benda dan uang. Hendaknya kita memiliki keterbukaan dan kesiap-sediaan untuk menerima dan melaksanakan tugas dari Allah yang dapat kita terima melalui atasan atau saudara-saudari kita.

· "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Gal 6:14). Apa yang dikatakan oleh Paulus ini juga menjiwai Fransiskus, yang kemudian kita kenal dengan stigmata, yaitu Fransiskus menerima anugerah dari Allah berupa keikutsertaan dalam karya penyelamatan-Nya, yang ditandai dengan telapak tangannya yang mengeluarkan darah. Dengan kata lain Fransiskus memiliki devosi mendalam pada Yesus Yang Tersalib. Kita semua sering membuat tanda salib, dan bukankah hal itu juga berarti kita mau berdevosi kepada Yang Tersalib. Maka marilah kita sungguh membaktikan diri seutuhnya dengan rendah hati kepada Tuhan melalui cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun dan kapan pun. Untuk itu setiap hari anda dapat mendoakan Doa Damai Fransiskus Assisi, sebagaimana tertulis dalam buku-buku doa, antara lain dalam Puji Syukur no 221. Ajakan untuk senantiasa menjadi pembawa damai sejati, itulah isi doanya, maka marilah kemana pun kita pergi atau dimana pun berada senantiasa menjadi pendamai, memperjuangkan perdamaian sejati, damai dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan. Kami berharap para pengikut St. Fransiskus Assisi dapat menjadi sponsor maupun promotor perdamaian sejati dimana pun dan kapan pun. Memang untuk menjadi pembawa damai atau pendamai pada masa kini tidak akan pernah lepas dari aneka tantangan dan hambatan atau masalah, mengingat dan memperhatikan masih cukup banyak orang bersifat egois dan kurang memperhatikan dan melayani kebutuhan atau kepentingan orang lain. Namun percayalah bahwa perdamaian pasti akan mampu mengalahkan atau mengatasi permusuhan atau balas dendam.


"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya." (Mzm 15:1-3)

04 Oktober 2012 - Ign. Sumarya, SJ

Rabu, 03 Oktober 2012 Hari Biasa Pekan XXVI

Rabu, 03 Oktober 2012
Hari Biasa Pekan XXVI

Pembaptisan adalah permandian yang menyucikan, menguduskan dan membenarkan ~ Katekismus Gereja Katolik, 1227

Antifon Pembuka (Mzm 88:10bc.14)

Sehari-hari aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan, kepada-Mu kutadahkan tanganku. Aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan, pagi-pagi doaku membumbung ke hadapan-Mu.

Doa Pagi

Allah yang Mahabijak dan kuat, dengarkanlah suaraku yang memohon berkat dan rahmat di hari baru ini. Sebab aku sadar bahwa tanpa Engkau aku tidak dapat berbuat apa-apa. Doa ini aku sampaikan kepada-Mu dalam nama Yesus, Putra-Mu. Amin.

Jangan melawan Allah. Ia mahakuasa dan maha bijaksana. Secerdas dan sepintar apa pun manusia, janganlah sombong, melainkan harus bersikap rendah hati dan senantiasa mohon belas kasihannya, karena semua yang kita miliki dan keberhasilan yang kita raih berasal dari Allah.

Bacaan dari Kitab Ayub (9:1-12.14-16)

Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya, "Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya: masakan manusia benar di hadapan Allah? Jika ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya. Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat bersikeras melawan Dia, dan tetap selamat? Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkannya dalam murka-Nya. Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai. Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan. Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyak. Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak tahu. Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya, 'Apa yang Kaulakukan?' Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia, dan memilih kata-kata di hadapan Dia? Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasih kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 88:10bc-11.12-13.14-15)
1. Aku telah berseru kepada-Mu, ya Tuhan, sepanjang hari, aku telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. Adakah Engkau melakukan keajaiban di hadapan orang-orang mati? Masakah jenazah mereka bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?
2. Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri kealpaan?
3. Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. Mengapa, ya Tuhan, Kaubuang aku? Mengapa Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Mengikuti Kristus tidak boleh setenga-setengah. Ketika orang siap untuk mengikuti Kristus, berarti dia harus siap meninggalkan segala-galanya dan percaya pada-Nya. Tuhan akan mengurus semua yang kita tinggalkan ketika kita mau mengabdi kepada-Nya, namun jika kita masih khawatir, kita tidak layak untuk bekerja di kebun anggur-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:57-62)

Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana pun Engkau pergi.” Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu kepada orang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Berkatalah orang itu, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam hidup ini, kita mesti mempunyai prinsip dan komitmen hidup yang jelas. Visi dan misi yang jelas akan menentukan arah hidup yang cerah. Semuanya memerlukan keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan. Mengikuti Yesus itu harus total, tidak bisa setengah-setengah. Kita harus berani meninggalkan banyak hal yang akan mengganggu keputusan ini. Nah, keputusan Anda hari ini akan menentukan kebahagiaan Anda.

Niatku hari ini:
..................
..................

Doa Malam

Yesus, mantapkanlah aku dalam mengikuti Engkau melalui cara hidup yang aku pilih saat ini. Limpahkanlah rahmat kesetiaan kepadaku sehingga terbukti bahwa aku telah menjawab panggilan-Mu seumur hidupku. Amin.

RUAH

Selasa, 02 Oktober 2012 Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung

Selasa, 02 Oktober 2012
Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung

“Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya mengantarnya ke kehidupan” (St. Basilius)

Antifon Pembuka (Dan 3:38)

Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa dan kekal, terimalah syukurku atas malaikat pelindung yang setia menjaga, melindungi dan menuntun aku. Semoga dalam lindungannya, aku dapat menempuh perjalanan di jalan yang benar dan aman. Amin.

Taat pada perintah Tuhan adalah sikap hidup yang benar, namun jika tidak taat pada-Nya kita akan celaka. Tuhan akan memberikan perlindungan dan mengantar kita dengan selamat sampai kepada-Nya. Kita tidak perlu takut dan ragu, Tuhan berjalan di depan kita.

Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)

"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."

Inilah firman Tuhan, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya; janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuni olehnya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang; terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Salah satu ungkapan pertobatan adalah memberi perhatian dan kasih kepada anak kecil. Perlakuan yang kasar dan tidak manusiawi kepada anak-anak merupakan tindakan yang tidak terpuji. Allah sungguh mencintai mereka dengan memberikan malaikat pelindung. Sambutlah anak-anak dengan penuh kasih agar keselamatan Kristus hadir dalam hidup kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)

"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Orang yang sombong dan congkak hatinya sangat tidak disukai Tuhan. Sebaliknya orang yang rendah hati, penuh kasih sayang, menghormati dan mau mendahulukan orang lain, sangat disukai Tuhan. Metanoia atau pertobatan terus menerus menjadi usaha untuk mencapai hidup yang berkenan kepada Tuhan. Inilah panggilan dasar hidup Kristiani dalam peziarahan hidup di tengah dunia yang terus berubah ini. Bagaimana sikap anda?

Doa Malam

Yesus, tolonglah aku untuk berani bertobat dan menjadi seperti anak kecil. Sebab melalui cara itulah aku pantas masuk ke dalam Kerajaan Surga. Amin.

RUAH

Senin, 01 Oktober 2012 Pesta St. Teresia, dari kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

Senin, 01 Oktober 2012
Pesta St. Teresia, dari kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja


Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik! Firman Tuhan --- Yesaya 48:22


Antifon Pembuka (bdk. Ul 33:10-12)

Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah Pemimpinnya.

Doa Pagi


Bapa yang mahakasih, terima kasih atas orang kudus-Mu yang hari ini kami rayakan
, St Teresia dari Kanak-kanak Yesus. Tanamkanlah ke dalam hati kami kegembiraan yang sejati, yang berasal dari-Mu, terlebih atas anugerah cinta-Mu. Berkati juga umat-Mu dalam memulai Bulan Rosario ini. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)

"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."

Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur, kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai
selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)

"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Semua orang ingin masuk surga. Namun, hal itu tidak mudah. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yakni orang harus bersih seluruhnya, harus menjadi suci kembali. Orang bisa menjadi suci kalau ia mau bertobat. Yesus menegaskan hal itu ketika para murid menanyakan siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Mendapat pertanyaan seperti itu Yesus kemudian mengundang seorang anak kecil hadir di tengah-tengah mereka. Bagi Yesus, bertobat itu seperti menjadi seorang anak kecil lagi. Tentu yang dimaksudkan Yesus bukan secara fisik, tetapi secara batin.

Anak kecil tidak bisa hidup tanpa orangtuanya. Ia tergantung sepenuhnya pada belas kasih orangtuanya. Demikian juga manusia yang memiliki sikap tobat. Dia akan menggantungkan seluruh hidupnya pada belas kasih Allah. Ia tergantung sepenuhnya pada Allah. Dengan rendah hati ia mengakui segala kelemahan dan dosanya dan senantiasa mengharapkan belas kasih dan kerahiman Allah. Ia pasrah kepada Allah.

Kepasrahan kepada Allah itu tampak nyata dalam diri Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus yang dirayakan pestanya hari ini. Dalam salah satu doanya ketika masih berusia 7 tahun, ia berseru: ”Yesus, tentu Engkau senang mempunyai mainan. Biarlah saya menjadi mainan-Mu! Anggap saja saya ini mainan-Mu. Bila akan Kauangkat, betapa senang hatiku. Jika hendak Kausepak kian kemari, silakan! Dan kalau hendak Kautinggalkan di pojok kamar lantaran bosan, boleh saja. Saya akan menunggu dengan sabar dan setia. Tetapi, kalau hendak Kautusuk bola-Mu...O, Yesus, entu itu sakit sekali, namun terjadilah kehendak-Mu”.

Doa: Ya Tuhan, berkat doa Santa Teresia dari Kanak-Kanak Yesus, semoga aku memiliki sikap tobat yang sejati dengan menyerahkan diriku sepenuhnya dalam belas kasih dan kerahiman-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Bukan becandaan (Mrk 9:38-43.45.47-48)




silahkan klik gambar untuk memperbesar

MINGGU BIASA XXVI/B - 30 SEPTEMBER 2012

MINGGU BIASA XXVI/B - 30 SEPTEMBER 2012
Bil 11:25-29; Yak 5:1-6; Mrk 9:38-43.45.47-48

1. Meski semua manusia diciptakan sebagai citra Allah serta sesuai dengan gambar dan rupa Allah (Kej 1:28), masing-masing tidak ada yang sama persis. Setiap orang mempunyai perbedaan, baik dari segi fisik, sifat, kemampuan, keterampilan, minat, kepandaian, dan lain-lain. Anak kembar pun, sekalipun kembar identik dan sama dalam banyak hal, pasti tetap memiliki perbedaan.

2. Dalam Gereja, meskipun kita dibaptis dalam baptisan yang sama dan mengimani Tuhan yang sama serta dipersatukan dalam satu Gereja yang kudus, terdapat banyak sekali perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada, entah perbedaan pendapat, karakter, peran, selera ataupun kepentingan, seringkali menimbulkan perselisihan, konflik, pertentangan, permutungan, bahkan perpecahan. Mengapa hal-hal ini seringkali terjadi?

3. Menurut bacaan-bacaan hari ini, penyebabnya adalah egoisme yang tinggi. Banyak orang cenderung memikirkan tentang "aku" dan "kelompokkau" bukan tentang "kita". Banyak orang cenderung memperjuangkan apa yang dipikirkan dan diinginkan sendiri, kurang berpikir dan berjuang tentang kebaikan bersama dan bekerja dalam kebersamaan. Banyak orang, termasuk kita tidak siap menerima perbedaan dan kurang menghargai keragaman karena cenderung, menghendaki keseragaman. Maka, kalau ada yang berbeda dengan aku, berarti ia harus salah dan ditolak.

4. Sikap seperti itulah yg terjadi dalam diri Yosua bin Nun (bac I) dan Yohanes (Injil). Ketika ada beberapa orang yang menerima Roh Kenabian seperti Musa, Yosua tidak bisa menerima sehingga ia meminta agar Musa mencegahnya. Hal yang sama dibuat oleh Yohanes. Ketika ada orang yang bukan dari kelompoknya (kelompok Yesus dan para murid) ia juga tidak bisa menerimanya sehingga langsung bertindak sendiri mencegahnya. Baik, Yosua maupun Yohanes curiga dan berpikir negatif bahwa kehadiran orang-orang tersebut menjadi saingan bagi Musa dan Yesus, sehingga harus ditolak dan dicegah.

5. Sikap dan tindakan Yosua tersebut tidak berkenan bagi Musa. Demikian pula, sikap dan tindakan Yohanes tidak berkenan bagi Yesus. Baik Musa maupun Yesus menegaskan bahwa kita harus berpikir positif dan terbuka pada semua orang, mau menerima dan menghargai perbedaan serta kehendak dan pekerjaan baik dari orang atau kelompok lain, sekaligus mau bekerjasama dengan mereka.

6. Musa malah berpikir, "Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka". Musa tidak memandang bahwa mereka akan menjadi saingan tetapi justru menjadi rekan kerja yang sangat mendukung tugas kenabiannya. Sebab, Roh dan karunia kenabian itu berasal dari satu Tuhan yang sama dan dimaksudkan untuk karya pelayananan bagi umat Allah. 

7. Demikian pula Yesus. Ketika ada orang yang mengusir setan demi nama-Nya, ia sama sekali tidak tersinggung. Ia tidak merasa namanya telah dicatut. Justru Ia menegaskan, "Tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita". Yesus berpikir positif, terbuka pada semua orang yang berhekendak baik dan yang melakukan pekerjaan-pekerjaan baik demi nama-Nya, meskipun mereka tidak termasuk kelompok pengikut-Nya.

8. Dari bacaan-bacaan ini, kita belajar dari Musa dan Yesus. Keduanya mengajak kita berpikir positif terhadap orang/kelompok lain sehingga kita menjauhkan diri dari sikap eksklusif. Musa dan Yesus juga memberi teladan bersikap insklusif. Maka, marilah kita jadikan diri kita, kelompok-kelompok kita entah teritorial (blok, lingkungan, wilayah), kategorial (PIA, PIR, OMK, Adiyuswa, dll), ataupun kelompok organisasi (Dewan Harian, Dewan Inti, Tim-Tim Kerja, dll) bukan sebagai kelompok yang eksklusif tetapi terbuka semua orang/kelompok, mau menerima dan menghargai perbedaan serta kehendak dan pekerjaan baik dari orang atau kelompok lain, sekaligus mau bekerjasama dengan mereka. Kita biasakan berpikir positif terhadap orang/kelompok lain dan kita jadikan diri kita, kelompok kita serta Gereja kita sebagai tanda persatuan, persaudaraan dan perdamaian.

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Minggu, 30 September 2012 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 30 September 2012
Hari Minggu Biasa XXVI

Orang yang tidak tahu akan Kitab Suci, juga tidak tahu akan Allah dan kebijaksanaan-Nya --- St Hieronimus.


Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)


Segala apa yang telah Kauperbuat kepada kami, ya Tuhan, telah Kauperbuat menurut yang benar. Sebab kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu, tetapi muliakanlah kini nama-Mu, dan perlakukanlah kami sekadar besarnya belas kasih-Mu.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahabaik, Engkau tidak memandang orang dan tidak mengucilkan siapa pun dari cinta kasih-Mu. Ingatkanlah kami selalu bahwa cinta kasih sejati mengandaikan keadilan. Semoga kami jangan menganggap diri kami lebih dari orang lain, dan semoga berani mengakui segala amal baik yang dilakukan di luar kelompok kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Bilangan (11:25-29)

“Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi!”

Sekali peristiwa turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa. Kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang ada pada Musa, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua Israel. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka dengan Roh seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Pada waktu itu masih ada dua orang tinggal di perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat tetapi mereka tidak turut pergi ke kemah. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka itu dengan Roh seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa, “Eldad dan Medad penuh Roh seperti nabi di tempat perkemahan!” Maka menyahutlah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa, “Tuhanku Musa, cegahlah mereka!” Tetapi Musa berkata kepadanya, “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.10.12-13.14)
1 Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Takut Tuhan itu suci, tetap utuh selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya.
3. Semua itu diperhatikan oleh hamba-Mu; memang besar ganjaran orang yang berpegang padanya. Tetapi siapa yang sadar akan kesesatannya? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
4. Lindungilah pula hamba-Mu terhadap orang congkak; jangan sampai aku dikuasai olehnya! Maka aku akan menjadi tak bercela, dan bebas dari pelanggaran besar.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:1-6)

“Kekayaan sudah membusuk.”

Hai kamu orang-orang kaya, menangis dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu, dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kamu telah menahan upah para buruh yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kamu telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi! Kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Firman-Mu adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:38-43.45.47-48)

“Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah.”

Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus berkata, “Janganlah kamu cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua belah tangan dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua kaki dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati, dan api tidak padam.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Orang yang suka mengartikan Kitab Suci secara harafiah, akan mengalami kesulitan besar dengan bacaan Injil hari ini. Kalau diterapkan secara harafiah, kita akan bertemu dengan banyak orang yang tercungkil matanya, terpotong tangan atau kakinya, dan lebih banyak lagi yang terpotong lidahnya, karena kita paling banyak berdosa dengan lidah! Yesus memberi sebuah perbandingan: Kerajaan Allah dan anggota tubuh.

Tubuh kita fana; kalau kita mati, harus kita tinggalkan. Tubuh itu lalu membusuk dan menyatu dengan tanah. Namun demikian, kita sangat menyayanginya. Kita tidak mau kehilangan apa pun daripadanya. Dengan tubuh ini kita berekspresi: mengungkapkan cinta, senang, sedih, kecewa. Dengan tubuh ini kita bekerja, berbuat baik. Tapi dengan tubuh yang sama ini kita berbuat dosa. Tangan bisa kita ulurkan untuk memberi, menolong, meringankan, membelai. Tangan yang sama ini bisa kita pakai untuk merampas, memukul, menampar, mencubit, menindas, menyakiti. Apakah karena itu tangan ini kita potong saja? Tentu tidak. Sebab yang berdosa bukanlah tangan melainkan hati. Dari hati keluar pikiran dan rencana jahat, dan tangan hanya pelaksana yang buta.

Yesus membandingkan Kerajaan Allah dengan anggota tubuh kita. Ia mengajarkan bahwa Kerajaan Allah sangat berharga, jauh melebihi harta milik dan anggota tubuh. Jadi kita harus pilih kehilangan Kerajaan Allah atau kehilangan anggota badan yang membuatku berdosa, lebih baik kehilangan anggota tubuh ketimbang kehilangan Kerajaan Allah.

Tuhan, pakailah tubuhku sebagai alat pembawa damai dan kasih di dunia ini. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Sabtu, 29 September 2012 Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Sabtu, 29 September 2012
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

“Hari ini kamu merayakan pesta para malaikat agung, Gabriel, Rafael dan Mikael. Mereka adalah para malaikat zaman ini” (Our Lady, 29 September 1994)

Antifon Pembuka (Mzm 102:20)

Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terimakasih bahwa Engkau telah mengutus ketiga Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael, untuk menjaga keselamatan rohani kami. Jadikanlah kami seperti Yesus, Putra-Mu, yang senantiasa melayani sesama dengan cinta yang tak kenal batas, yang tak membeda-bedakan sesama dan memberikan diri tanpa pamrih. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau:

Wahyu kepada Yohanes ini memberikan kesaksian yang mengejutkan. Malaikat Agung Mikael adalah perwira yang gagah perkasa mengalahkan batatentara iblis. Namun kemenangan ini bukan karena kekuatan Mikael melainkan oleh darah para martir. Perintis dan raja para martir itu adalah Kristus sendiri, yang berkurban bagai Anak Domba Paskah Yahudi.

Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)

Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di surga, Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah telah dilemparkan ke bawah. Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Natanael dikatakan sebagai Israel sejati, karena tidak ada kepalsuan di dalamnya. Inilah yang dalam Kotbah di Bukit dikatakan ‘orang yang murni hatinya’, yang dijanjikan akan melihat Allah. Yesus menghadirkan kembali penampakan Allah kepada Yakub di Betel. Dalam diri-Nya seluruh pribadi Bapa hadir secara nyata. Hanya orang yang murni hati, yang bisa melihat hal ini!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)

"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sebuah tanda kecil cukup bagi Natanael untuk mengakui Yesus sebagai Putra Allah. Yesus lalu menjanjikan bahwa hal-hal yang lebih besar akan ia lihat. Natanael akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat turun naik kepada Anak Manusia. Nama ketiga malaikat agung mengungkapkan tugas perutusan mereka. Mikael artinya siapakah seperti Allah (melawan penentang Allah); Gabriel artinya keperkasaan atau kekuatan Allah dan Rafael artinya pengobatan Allah.

Doa Malam

Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah yang setia dan kuasa, akar hidup dan sumber segala rahmat. Perlindungan-Mu kami alami. Kebaikan-Mu kami terima. Maka tambahkanlah selalu iman kami agar kami tak tergoda oleh apa pun yang menyesatkan. Malaikat agung Mikael, Gabriel dan Rafael, lindungilah kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy